Jumat, 11 November 2011

Berharap Menjadi Kaya

sate ayam
Harta melimpah dan berkah, bisakah kita dapatkan dengan mudah? Bisa, itulah jawabannya. Sekarang saya ingin mengejar impian itu. Dahulu saya pernah berbisnis tanaman hias, Insyaalloh, sukses. Banyak buku cara bisnis dan buku-buku motivasi saya beli, walaupun tidak habis dibaca semua, tetapi saya banyak mendapat ilmu dagang. Selain itu, saya banyak bertanya dan memperhatikan para pedagang kembang, gorengan,, jamu gendong, grosiran, ga peduli itu orang tua atau muda, sekolah atau tidak, cakep atau jelek, yang penting saya bisa dapet ilmu dagang. Alhamdulillah, kebanyakan ilmu dari aki-aki atau nini-nini yang manjur. Terus saya coba gabungkan dengan ilmu dagang modern versi buku-buku. Hasilnya adalah Florismart. Kebun kembangku yang ada di daerah Cimahi, saya namakan demikian. Aktivitas saya banyak di kebun dan mencoba membesarkan Florismart lewat pameran. Tambah bulan, tambah seru. Dua tahun jualan kembang, saya sudah punya pegawai, bisa ngerentalin tanaman di bank-bank, kafe, rumah sakit juga ada. Dekorasian juga laku, Taman juga jalan, walaupun katanya mahal. Saya berani mahal karena saya juga melayani pascaproduksinya. Ada garansi! Tamana juga? Ya! Saya juga dikenal dengan kamus tanaman berjalan, sering dipakai jadi pembicara seminar, pelatihan, dan dikenal sebagai pedagang tanaman yang limited edition atau new entry. Pokonya, cari yang aneh ya di Florismart. Ah, saya tidak mau melanjutkan cerita masa lalu. Malu. Karena sekarang, Florismart tidak ada lagi. Dorman. Aset tanaman masih banyak, tetapi saya tidak bisa mengelolanya, karena jarak. Sedangkan orang yang dulu saya percaya, sudah tidak mampu lagi. Saya hanya menunggu waktu, minta tolong pada orang lain untuk merawat tanamanku. Sekarang, saya sudah bekerja. Impian jadi pengusaha hilang. Sekarang, berkat dorongan istri tercinta, saya mencoba memupuk mimpi yang dulu. Bersama lebih mantap. Kalau dulu saya hitung trus action, sekarang dihitung-hitung wae ga kelar-kelar. Maklum, istri basic-nya akuntansi. Jadi ga mau asal action. Eh, malah makin dihitung, makin ga mantep. Makanya saya mencoba nulis kayak gini, biar otak bisnisku jalan lagi. Hehehehe..

Akhirnya, saya akan menghadirkan usahaku part 2: yang jelas bukan tanaman hias.